"Kenapa?" Tanya Joana dengan muka datar, se-datar lantai di bawah kakinya. Javier melepaskan genggaman tangan pada lengan Joana, karena dia melihat bayangan dosennya Frans Walke melintasi pintu kantin dengan tatapan mata membunuh. Wajah seniornya mendadak berubah pucat. Lebih pucat dari warna buah bengkuang. Joana merasa telah terjadi sesuatu pada seniornya itu. "Kamu sakit?" Tanyanya sedikit khawatir, melihat wajah Javier mendadak mengucurkan peluh tanpa henti. "Iya, aku masuk angin. Aku mau ke UKS dulu. Da, Joana." Pamitnya sambil lari terbirit-b***t keluar dari dalam kantin. Joana terlihat bingung, gadis itu hanya menggaruk kepalanya lalu melangkah pelan menuju ke ruangan kelasnya. Saat melintas di depan ruangan Frans. Gadis itu mendengar suara teriakannya. "Kamu itu senior di kam