Sudah beberapa jam Frans dan Joana telah tertidur, saat terjaga dari tidurnya Joana merasa lapar. Ketika matanya melihat ke arah jam dinding, jarum jam telah menunjukkan pukul dua belas malam. Joana turun ke lantai bawah pada tengah malam itu, saat berniat meniti anak tangga, dia melihat ayah mertuanya memegangi dadanya. Tuan Walke hendak naik ke lantai atas, dan kini masih berada di tengah tangga. Beliau terlihat seperti sangat menderita, keringat dingin mengucur deras membasahi kedua pelipisnya. "Serangan jantung?" Gumam Joana dalam bisikan. Tuan Walke mengulurkan tangannya kepada Joana sambil melelehkan air matanya. "Ana.. maafkan aku.." Ucapnya lirih seraya meremas d**a kirinya. Gadis itu tetap mematung di posisinya berdiri pada ujung tangga tanpa bergeming sedikitpun. Dalam benakny