"Sial, sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan diriku, kenapa aku membiarkan dia menciumku berkali-kali." Malvin menjadi kesal sendiri karena dia seperti tidak berdaya saat Clarisa menciumnya. "Maafkan aku, Clara." Ucap Malvin menunduk, dia menghela nafas panjangnya, selama hampir dua bulan setelah meninggalnya Clara. Dia benar-benar tidak mau di sentuh dengan wanita manapun bahkan perawat yang berani menyentuhnya akan di caci maki olehnya, Denisa sang sepupu pun dia juga tidak memperbolehkannya. Tapi dengan Clarisa, bukan hanya di sentuh, dia bahkan di suapi, di cium, dan bahkan lebih parahnya mereka pernah berciuman satu sama lain. Sedangkan Clarisa tersenyum di kamarnya. "Tidak begitu sulit, tapi sepertinya dia sangat curiga kepadaku, ck! Dia pikir aku apa." Gumam Clarisa. Dia meng

