Pagi yang berbeda

747 Kata

Entah mengapa sejak pengakuan itu, keduanya seolah-olah membuang tembok pembatas tersebut. Sedikit perdebatan, dan egois dari masing-masing pihak. Laras yang mencoba paham sedangkan Candra yang selalu berusaha memberikan ketulusan. Meski sebenarnya, mereka belum benar-benar saling mencintai. Seperti pagi ini, dunia serasa berbalik seratus delapan puluh derajat. Laras dengan baik hati membuatkan sarapan untuk suaminya, pria itu tentu saja senang bukan kepalang mendapati wanita tersebut membuatnya merasa dihormati. Meskipun memasak bukanlah tugas mutlak seorang istri. "Ada angin apa kamu buat sarapan?" "Ada angin p****g beliung pak." jawab Laras asal-asalan yang membuat Candra tersenyum. Andai saja setiap pagi seperti ini, mungkin benih-benih cinta itu akan lebih mudah untuk tumbuh. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN