Hari kedua berlibur, tak seindah bayangan. Mereka saling mendiamkan satu sama lain dengan spekulasi masing-masing. Laras yang kini tengah duduk didapur itu sedang menikmati teh hangat seorang diri, semalam bahkan Candra tak tidur disampingnya dan memilih tidur di tempat lain. Tentu saja hal itu membuatnya merasa semuanya mungkin memang benar, tak pernah ada cinta dan hanya sebuah pemanfaatan semata. Kenapa Laras tak pernah paham itu, pun menyadari semua hanyalah rencana Candra untuk menyakitinya dan membuangnya kedasar paling jauh.
Setelah semua yang Laras miliki ia serahkan jiwa dan raganya, bahkan hatinya pria itu berusaha menghindar. Laras menggeleng sembari menyeka air mata yang tak henti-hentinya mengalir sejak semalam. Sesak dan tak tertahankan, ia rasa ini bukanlah sebuah dugaan y
