Termenung memikirkan semua hal yang tiba-tiba membuatnya pelik. Laras masih bingung dengan semuanya, seolah-olah argumentasi Rere menghancurkan harapan Laras yang sudah dibangun. Wanita itu menyeka air mata yang hendak jatuh membasahi pipi. Candra BanyuKusuma yang memang benar membuat rencana ataukah ia yang terlalu percaya dengan apa yang mbak Rere katakan. Tapi, Laras masih ingat dengan benar segala penolakan pria itu untuk menjalankan pernikahan ini. Pun dengannya yang tak ingin menjalankan pernikahan ini. Sebenarnya semua terjadi begitu cepat, cinta dan perkenalan itu seolah-olah Tuhan mudahkan semuanya. Tapi sampai detik ini, ia yang belum tahu bagaimana caranya agar ia bisa mengetahui perasaan Candra yang sebenarnya. Tanpa menduga-duga dan berpikir buruk kepada suaminya itu. Kini,

