"Alasan khusus? Enggak ada, kok. Memang mau nolong saja," sahutku santai, lalu kembali makan. "Bukan karena masih ada cinta untuk abang?" Pertanyaan Bang Leon berhasil membuat gerakan tanganku yang hendak menyuap ini jadi terhenti di udara. "Kok, bisa kepikiran ke situ?" Keningku mengernyit menatapnya. "Bagaimana kalau kita rujuk saja, Dek? Beri abang satu kesempatan. Abang akan ceraikan Mira secepatnya, Dek." Bang Leon berusaha meraih tangan ini, tapi kutolak. "Enggak bisa." "Dek ...." Dia menatapku dengan wajah memelas. "Abang beneran menyesal. Benar katamu dulu, perasaan abang pada Mira bukan cinta, tapi nafsu sesaat saja. Maafin abang, Dek. Perasaan abang enggak pernah berkurang sedikit pun sama kamu." "Apa, sih, Bang?" Kutepis tangannya sedikit kasar karena dia memaksa menggengg

