"Masalahnya mobil itu belum laku juga, Dek. Padahal, tenggat waktu tinggal satu hari lagi. Abang harus gimana, Dek? Abang enggak mau masuk penjara." Mata Bang Leon berkaca-kaca menatapku. "Mira enggak mau bantu Abang, gitu? Barangkali dia bisa cari pinjaman ke teman atau orangtua dan kerabatnya." Bang Leon menggeleng. "Malah sudah dari lima hari yang lalu dia pulang ke rumah papanya, Dek. Dia pergi setelah kami bertengkar hebat karena masalah ini." "Atau jadikan saja mobil itu sebagai jaminan ke perusahaan sampai Abang bisa bayar." Bang Leon kembali geleng. "Enggak boleh. Abang sudah coba, tapi ditolak." Gustiii, kenapa aku jadi ikut pusing karena masalah Bang Leon ini? Hadeeh! Datang-datang bukannya bawa oleh-oleh untuk anak, malah bawa masalah. Kulirik Bang Leon yang sedang mengaja

