Eva hampir saja melayangkan tamparan ke pipi mulus Ardi. Namun, ia berhasil menahan dirinya. “Enggak apa-apa, kamu boleh menampar saya.” “Tolong minggir,” balas Eva. “Saya tahu ini terdengar gila karena tiba-tiba membahas ini. Tapi saya merasa ini sangat penting untuk dibicarakan. Kamu berpeluang hamil, apalagi jika kebetulan berada dalam masa suburmu. Kamu pasti tahu bukan hanya kamu yang berada dalam masalah kalau sampai hamil, melainkan saya juga,” tambah Ardi. “Pak Ardi gila? Jangan bicara sembarangan. Gimana kalau ada yang mendengar?” “Saya pastikan nggak akan ada. Saya melihat sendiri para penghuni di seberang sana pergi. Jadi, hanya ada kita berdua di sini. Saya serius, saya keluar di dalam.” “Kenapa Pak Ardi sangat gegabah?!” “Maaf, saya nggak pernah menyetok pengaman, juga