Eva sempat mempertimbangkan haruskah ia membuka pintu atau tidak perlu. Namun, pada akhirnya wanita itu memutuskan untuk membukanya. Toh Eva tidak takut sama sekali terlebih ini adalah wilayahnya. Di rumah Daniel yang tidak ada siapa-siapa saja, Eva berani. Apalagi di rumahnya yang bisa dengan bebas berteriak sehingga membuat para tetangganya datang. Kalaupun Daniel membawa senjata atau apa pun yang membahayakan … Eva tetap tidak takut. Bagi Eva, apa yang saat ini Daniel lakukan selayaknya ular yang mendatangi tongkat pemukulnya sendiri. Eva kemudian membuka pintu. “Mau apa kamu ke sini?” tanyanya to the point. Alih-alih menjawab, Daniel justru langsung berlutut selayaknya orang yang sedang memohon ampun. Eva jadi ingin tertawa, kira-kira apa tujuan Daniel begini? Meminta maaf dan meng