Setelah dokter Angga memeriksa Arini. "Perasaannya agak tertekan sepertinya, Bi. Jaga perasaannya ya, kasian nanti bayinya kalau banyak pikiran," pesan dokter Angga. Abi mengangguk. Ia genggam jemari Arini yang sudah sadar. "Bayi? Arini hamil?" tanya Bu Anggun. "Iya, Mam," jawab Abi. "Kok kamu tidak cerita?" tanya Bu Anggun gusar. "Makanya kami mengundang semuanya ke sini untuk memberi tahu, kalau Arini hamil, Mam," jawab Abi. "Aku pulang dulu, Bi," pamit Dokter Angga. "Terima kasih banyak ya." "Sama-sama, kalau ada apa-apa panggil saja aku," kata Angga. "Siip," sahut Abi. Bu Anggun yang ke luar mengantarkan dokter Angga, sementara Abi membantu Arini yang ingin bangun. "Mohon perhatian semuanya, sebelum kita makan malam bersama, ada kabar gembira yang ingin disampaikan Abi, da