Arini menangkup wajah Abi. "Jangan pernah ragukan cintaku juga ya, Om," bisik Arini, lalu ia kembali mencium bibir Abi. Ciuman panas, dan panjang, mereka berlomba menarik napas saat melepas ciuman, tapi kembali saling memagut lagi, dan berhenti saat mendengar suara deheman Mia. "Sudah bangun, Mi?" Tanya Abi tersenyum. Arini menunduk malu. Mia mendekati Arini, dan Abi. "Maafkam aku ya, Arini. Sungguh aku tidak tahu kalau Abi sudah menikah lagi," katanya tulus sambil memeluk Arini. "Tidak apa-apa, Kak. Bang Abi sih tidak mau memperkenalkan aku pada keluarga besarnya. Juga di kantornya, kalau ketahuan sudah nikahkan tidak bisa lirik-lirik cewek lain lagi, Kak," gurau Arini. "Naah, tuh dengerkan, Bi. Apa yang dikatakan istrimu." "Ya ampun, Sayang. Tidak begitu, pasti nanti akan aku perke