Mengusir Mantan

1200 Kata

“Kakiku terluka!” Osman menunjuk betisnya. Oh ya ampun, dia merasa menjadi orang bodoh saja saat begini. Dadanya didorong oleh Orin dengan kuat hingga tubuh gagahnya terbaring pasrah. Kakinya disentak hingga naik ke bed. Dan kaki lainnya disentak kuat dan dimiringkan supaya Orin bisa melihat luka di betis dengan jelas. Perlakuan Orin sama sekali tidak ada lembut- lembutnya. Main sentak sana sini. Setiap kali mengubah posisi kakinya Osman, dengan entengnya, Orin menyantak dan membolak- balikkan kaki sekuat tenaganya. Tentu saja Osman kesakitan. Namun pria itu tidak menunjukkan rintihan. Dia terlihat biasa saja. “Apakah bisa pelan- pelan?” tanya Osman menatap wajah cantik mantan istrinya. Cantik sekali. Kenapa Osman baru menyadari kalau wanita itu sangat cantik? Sejak dulu Or

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN