Janji Tama

1234 Kata

Pertemuan Ayah Dito dan Lastra “Waktu Saya tidak banyak.” Ayah Dito melirik arloji di pergelangan tangannya. “Setelah ini kamu harus berterima kasih sama Ibu Ria -Ibu tiri Lastra-, kalau bukan karena dia, saya tidak akan datang kemari.” Kamu kuat Lastra! jangan cengeng! Lastra menggumam dalam hati menyemangati dirinya sendiri. Lastra menarik nafas panjang. “Ada yang mau Lastra minta sama Ayah, Ini adalah permintaan pertama dan terakhir, setelahnya Lastra janji gak akan muncul atau ganggu hidup Ayah lagi.” Ayah Dito menautkan alisnya dalam, ini bukan seperti Lastra yang ia kenal. Lastra yang di hadapannya saat ini adalah Lastra yang dingin dengan nada bicara yang tajam menusuk. “Silakan, kalau saya bisa, saya akan kabulkan.” Lastra tersenyum miring, membuat Ayah Dito semakin tidak men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN