Lastra memindai pria paruh baya berkacamata yang sedang berada di hadapannya saat ini. Pria itu, memiliki perawakan yang sama dengan Tama, berkulit putih dengan mata yang sedikit sipit. Namun jika wajah Tama terlihat sangat manis dengan tatapan yang selalu teduh, tidak dengan Ayahnya, wajahnya terkesan tegas, garang dan tatapannya sangat tajam serta dingin. “Jadi kamu, Falastra Adhista, putri yang disembunyikan sama Dito.” Ucap Pak Anggoro. Disembunyikan? Apa maksudnya disembunyikan? Lastra membatin, namun ia hanya diam masih belum berani mengatakan apapun. Lastra hanya menunggu dan melihat bagaimana sikap Pak Anggoro kepadanya agar ia bisa menempatkan diri dan mengatur strategi selanjutnya. “Pantas saja anak saya belum bisa move on sampai sekarang, Kamu cantik, sangat cantik, sama se

