Lastra lelah,, hari ini adalah hari terakhirnya berada di kota kelahirannya. Seharian ia berkeliling hanya untuk sekedar melihat-lihat, meskipun tidak banyak tempat yang ia ketahui dan sudah banyak tempat juga yang berubah. Ia membenamkan wajahnya pada setir mobil sesaat setelah ia berhenti di parkiran basement hotel tempatnya menginap. Lastra sudah membuat beberapa rencana untuk kedepannya. Yang pertama adalah tempat tinggal, mencari kontrakan atau kosan di sekitar daerah Puncak. Menunggu Pak Anggoro memberi kabar kepadanya, entah apakah ia akan siap atau tidak menerima kenyataan selanjutnya. Tapi paling tidak semua rasa penasarannya akan terpenuhi dan tak perlu memenuhi kepalanya dengan beban yang selalu dipertanyakan seumur hidupnya. Singapura, yah Lastra juga berencana pergi dan mung

