Lastra sarapan dengan terburu-buru karena dia ingin meninggalkan kediaman keluarga Andreas sesegera mungkin. “Duduk! Saya belum selesai sarapan” Lastra yang hendak berdiri akhirnya beringsut mendudukkan tubuhnya kembali di kursi meja makan dengan mengerucutkan bibirnya. Tak lama Zio yang sudah menghabiskan makananya langsung berdiri dan meninggalkan Lastra begitu saja di meja makan. Umpatan demi umpatan dilontarkan Lastra, namun hanya sebatas di dalam hatinya saja. “Mbak… sudah taruh aja biar saya yang cuci piringnya.” Ujar Bik Anik yang tiba-tiba muncul entah dari mana “Ehh… gak apa Bik, ni juga sudah mau selesai.” Ucap Lastra sambil membilas piring lalu meletakkanya pada tempatnya. “Saya ke depan dulu ya.” Berlalu meninggalkan Bik Anik di dapur seorang diri. Sesampainya di ruang

