Ternyata tamu yang dimaksud adalah rekan bisnis sekaligus sahabat dari Tuan Andreas yang baru saja kembali dari luar negeri, Tuan Theodore. Zio yang baru datang langsung duduk dengan asyik di ruang tamu membahas beberapa peluang untuk mengembangkan bisnis perusahaan Andreas lebih maju lagi. “Ayo Pih, Theo kita makan siang dulu,” Nyonya Andreas seketika muncul untuk mengajak makan siang bersama. Sesampainya di meja makan ternyata Zio baru menyadari kalau tuan Theo tidak sendirian, ia datang bersama istri serta anak perempuanya Irene, mantan kekasih Zio saat SMA. “Hai Zio.” sapa Irene ramah dengan wajah sumringah tapi hanya dibalas Zio dengan anggukan kepala dan senyum yang hampir tidak terlihat. Zio menempatkan dirinya untuk duduk di samping ayahnya di susul Irene yang mendudukkan diri d

