Tama menatap menelisik wajah Lastra yang masih menyisakan air mata di pipinya. “Kamu nangis Last?” kedua tangan Tama kini sudah berada diwajah Lastra secara reflek mengusap air mata yang masih tersisa di sudut kedua matanya. Namun hal itu tak berlangsung lama karena Zio datang langsung menarik dan mendorong Tama hingga jatuh tersungkur. “Mas!! Kamu gak papa?” Dera segera menghampiri Tama membantu suaminya itu untuk berdiri, namun tangannya langsung ditepis Tama. Di satu sisi Lastra segera memeluk Zio untuk meredam emosinya agar keributan yang ada tidak berlanjut. “Zio udah, kita pulang please, hatiku lelah.” Seraya menatap Zio dengan mata yang mengembun. Mata Zio menatap wajah Lastra yang dihiasi matanya yang sembab, lagi, sekali lagi ia melihat wanita di hadapannya itu menangis, Zio ti

