“Kamu tahu, kalau Zio ngambil cuti dua hari, Nggit?” Anggit yang tengah duduk di sofa sembari memangku laptop itu, menatap Tama. Wajahnya terlihat terkejut, juga kesal, sama halnya seperti pria itu. “Pantas dari pagi tadi aku hubungi gak bisa-bisa. Aku chat cuma centang satu, padahal semalam dia baca chat yang ku kirim kok, tapi gak bales,” decak Anggit, akhirnya bisa menemukan jawaban atas pertanyaannya sedari tadi. Tidak biasanya Zio seperti ini, Anggit jadi curiga kalau ada sesuatu yang telah terjadi dengan mantan kekasihnya itu. “Lastra yang bilang?” tanya Anggit kemudian menutup laptop, lalu meletakkannya di samping tempat duduknya. Tama mengangguk. Menghampiri Anggit dan meletakkan laptop ke side table lalu duduk di samping wanita itu. Bersandar dan melipat kedua telapak tanganny

