Paman Doni

2221 Kata

Selagi menunggu Anand masih menatap tajam ke arah pamannya yang tidak tahu diri itu. Bisa-bisanya menerima tawaran yang diberikan oleh suaminya di saat dia baru bertemu pertama kali dengannya. "Apa paman tidak malu menerima tawarannya?" Tanya Anand yang sudah tidak tahan untuk menahan pertanyaannya. Paman Doni yang mendengarnya pun langsung menoleh, menatap ke arah keponakannya yang terlihat kesal padanya itu. "Mengisi perut lebih penting daripada malu." Jawab paman Doni yang langsung saja membuat Anand melotot lebar saat mendengarnya. Ingin sekali dirinya meninggikan suaranya dan mengusir pamannya sendiri, tapi dirinya lebih memilih menahannya saat melihat istrinya yang sudah berjalan ke arah bar dengan nampan yang berisi dua mangkok mie kuah buatannya. "Rasanya sedikit pedas karena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN