Nina meremas tangan suaminya, Ben saat mereka telah berada di pintu utama keluarga Alan Amary. Ia merasa gugup dan sedikit takut untuk masuk. “Kita perlu masuk jika kamu tak mau Nin…,” ucap Ben mencoba menenangkan istrinya yang tampak cemas. Setelah berkomunikasi dengan sang ayah dengan rutin dan adik-adiknya, kini Alan mengundang Nina dan Ben untuk datang kekediaman mereka. Setelah berpikir panjang, akhirnya Nina mengiyakan keinginan sang ayah dan hari ini mereka telah berada didepan pintu keluarga Alan. Nina tampak ragu, ia masih takut akan sikap sang Nenek yang dari awal tampak memusuhinya. Tapi adik-adiknya meyakinkan Nina bahwa kini sang nenek tak lagi memusuhi Nina. Nina menatap Ben dalam, lalu berkata, “Ayo kita temui mereka…,” jawab Nina yakin lalu memencet Bel. Ia tak ingi

