Jatuh Rapuh

2926 Kata

Ruangan Sea ini belum pernah rasanya begitu tegang dari ini. Oksigen seolah terbatas dan ruangan semakin terasa menyempit padahal sama saja, ditambah duduk di hadapan tatapan mata yang begitu lekat padaku dari Athaar, sementara Sea memberi tatapan menunggu dengan rasa penasaran. Aku duduk dengan perasaan campur aduk, mencoba menenangkan diriku meski pikiranku berkecamuk, amat tak nyaman. Ingin aku segera bangun dan berlari dari keduanya. Aku masih belum percaya bahwa Athaar sungguh-sungguh pilih mengatakan semuanya—di depan Sea, yang jelas-jelas selama ini tidak pernah tahu Athaar mendekatiku bahkan ditengah-tengah proses perpisahannya dengan Rea. “Kok malah pada diam, kapan kita mulai? Aa... tadi bilang ada perlu bicara sama Dillah. Ada apa? Buat aku penasaran saja deh...” ucapnya sam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN