Garis Semesta

2444 Kata

Saat situasi yang tadinya hanya canggung berubah menjadi jauh lebih rumit. Aku ingin menjelaskan bahwa tak ada rencana atau hubungan seperti itu antara aku dan Dzaki, tapi kata-kata terasa tercekat di tenggorokanku. Pak Dzaki pun gagal meyakinkan ibunya. Aku masih saja ingat ekspresi Tante Ros tetap tak berubah. Seolah keputusan di kepalanya sudah bulat, dan alasan apa pun dari Dzaki apalagi aku hanya dianggap sebagai pembelaan. Aku hanya bisa pasrah dalam keadaan canggung, menahan perasaan kacau yang semakin meluap. Dalam hati, aku hanya bisa berharap bahwa ini hanyalah salah paham yang akan segera berlalu. Namun, tatapan Tante Ros yang serius menyiratkan bahwa percakapan ini mungkin baru permulaan dari keadaan yang lebih besar ke depan. Dari keadaan di mana ada pilihan yang kuinginkan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN