Dan aku bersyukur Sea percaya dengan alasanku yang bilang tidak enak badan tadi. Setelah menutup telepon, aku terdiam menatap mangkuk berisi sup hangat. Aromanya enak, tapi aku sama sekali tak berselera lagi setelah mendengarnya. Suara langkah mendekat, Pak Dzaki menarik kursi dihadapanku, ikut duduk dan menatapku lekat, "saya temani kamu makan." Si Mbok mendekat, mengantarkan makanan untuknya. Kami mulai makan bersama. Aku menatapnya, "Pak Dzaki pernah tanya saya, apa ada seseorang yang saya cintai? Ya, ada. Bukan hanya Pak Dzaki yang belum selesai dengan masa lalu, tapi juga saya. Walau saya menolak Pak Dzaki, jawabannya bukan karena saya mau bersamanya. Justru, cinta yang saya miliki akan selalu jadi hidden love. Saya mau melanjutkan hidup, tanpa cinta itu... Saya mau melupakannya