Aku tetap bersama Nara seperti janjiku pada Pak Dzaki jika akan menunggu sampai orang tuanya datang, aku meminta susternya yang sudah berjaga dari semalam untuk istirahat, aku sendiri yang menemani Nara. Setelah dibujuk mau makan disuapi susternya, Nara tidak menolak saat minum obatnya, terutama obatnya manis jadi tidak ada drama membujuknya dulu. Habis itu dia tidur. Menunggu begini, membuatku selalu bosan lalu mengantuk. Aku sudah coba alihkan bermain ponsel, tetap saja aku hampir memejamkan mata sambil duduk saat ada yang memasuki kamar Nara. “Non,” ternyata salah seorang pekerja lain mendekat, yang biasa mengurus rumah, “makan dulu ya, si Mbok sudah siapkan makan siang.” “Pak Dzaki ya yang minta?” tebakku. Si Mbok membenarkan, “iya pesan biar Non enggak kelaparan tunggu sampai U