Bunga berjalan pulang sambil menggerutu, "Menyebalkan sekali ibu-ibu itu." Setibanya di rumah, ia masih merasa kesal dan memanyunkan bibirnya saat menyiapkan nasi uduk untuk Kenzi di meja makan. Setelah nasi uduk sudah berpindah ke piring, Kenzi masuk ke ruang makan dan dengan tiba-tiba memeluk Bunga dari belakang. Sentuhan itu membuat Bunga terkejut. "Om!" serunya, jantungnya berdegup kencang. Kenzi tersenyum dan bertanya, "Kenapa manyun begitu? Nggak suka ya aku suruh-suruh?" Bunga menggeleng cepat, mencoba tersenyum meski hatinya masih sedikit kesal. "Enggak kok, Om. Aku cuma kesel aja sama ibu-ibu yang aku temui di pedagang nasi uduk. Dia nanya statusku, dan pas aku bilang aku istri Om, dia nggak percaya." Kenzi tertawa kecil dan berkata, "Jangan pedulikan itu." Lalu ia melepaskan

