Agas menatap Kenzi dengan tatapan tajam dan senyum sinis menghiasi wajahnya. "Kenzi, Kenzi... ternyata jabatanmu turun, ya?" kata Agas dengan nada mencemooh. Kenzi terperanjat, wajahnya memucat. Hatinya berdebar hebat, seakan-akan baru saja dipukul dari arah yang tak terduga. "Ayah... darimana ayah tahu?" suaranya parau, matanya penuh kegelisahan. Bukannya menjawab pertanyaan Kenzi, Agas malah menghela nafas panjang, lalu duduk di sofa dengan tubuh yang tegang. "Sekarang, ayah dan ibu tak bisa lagi mengusahakan kamu kembali pada Shakira. Kami sangat malu, Kenzi, sangat malu dengan tindakan bodohmu itu," lanjut Agas, suaranya bergetar menahan marah dan kekecewaan. Sementara Kenzi masih berdiri dan menundukkan kepalanya, tak berani menatap wajah ayahnya. Rasa bersalah dan penyesalan meng

