Setibanya di rumah Bunga, Kenzi turun dari mobil dengan sikap percaya diri. Ia berdiri diapit oleh sepasang lelaki dan perempuan yang berperan sebagai orang tuanya. Raut wajah mereka terlihat serius, seolah benar-benar mewakili keluarga pengantin pria. Di belakang mereka, rombongan "keluarga" Kenzi mengikuti, masing-masing membawa seserahan di tangan. Prosesi penjemputan dimulai, dengan langkah mereka yang tertata rapi menuju pintu rumah Bunga. Beberapa tetangga yang berada di sekitar, tak mau ketinggalan menyaksikan momen tersebut dari jarak dekat. Bisik-bisik mulai terdengar di antara mereka. “Wah, calon pengantin laki-lakinya tampan juga, ya,” ujar seorang ibu sambil tersenyum. “Hmm, tapi dia sudah agak tua, ya? Seperti om-om gitu,” sahut yang lain, membuat yang lainnya tertawa kecil

