Tak Perlu Melawan Restu

1914 Kata

Bunga langsung terkejut, hampir menjatuhkan piring yang baru saja ia angkat. Ia menatap Kenzi dengan mata terbuka lebar, tidak percaya. "Hah? Om... om ikut?" tanyanya, masih tidak yakin. Kenzi mengangguk dengan santai, tapi kemudian menambahkan dengan nada sedikit serius, "Ya, tapi maaf ya aku nggak pegang uang nih. Serius, gajiku ditahan selama sebulan karena aku banyak izin kemarin." Bunga terdiam sesaat, sedikit terkejut mendengar penjelasan Kenzi. Ia tidak langsung merespons, hanya terdiam sambil masih memegang piring yang hampir jatuh. Kenzi, yang merasa suasana sedikit canggung, berkata dengan nada yang sedikit lebih dingin, "Ya sudah, kalau nggak boleh ikut dan aku yang harus bayar sofanya, nggak usah. Aku bisa tunggu di rumah aja." Bunga yang mendengar itu langsung terkejut da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN