Sekitar setengah jam kemudian. Setelah sekuat tenaga berusaha berlari sekencang mungkin dari stasiun. Akhirnya ia sampai di kediamannya. Dengan dua tangan yang bergetar. Ia hendak menghubungi balik nomor yang tadi menghubungi. Tapi, seperti ada ketakutan serta kekhawatiran yang mewujud menjadi sesosok monster di balik nomor itu. Haruskah ia hubungi balik? Haruskah? Haruskah? Haruskah? Siapkah ia untuk segala resiko yang akan terjadi di masa depan yang tak pernah pasti? "Hidup ini sangat melelahkan. Apalagi untuk penderita anxiety," ucapnya lirih. Berusaha mengeluarkan isi hati. +++++++ Dddrrrddd dddrrdd dddrrrrrddd!!! Tiba-tiba ponsel cerdasnya kembali bergetar menerima panggilan dari nomor yang sama. Keadaan di balik d**a Elan jadi semakin tidak karuan. DGUB DGUB DGUB. Benarkah ini n