Badai Herdian Fusena (I)

1796 Kata

Keesokan harinya. Untuk pertama kali dalam hidup Elan bisa melakukan bolos. Ia sama sekali tak khawatir pada respon Dewan Pengurus dan Penanggung Jawab Asrama Merah. Ia adalah siswa yang ditetapkan untuk memiliki karakter misterius serta pendiam. Tentu saja tak akan jadi hal aneh apabila seorang siswa misterius juga pendiam sesekali tidak masuk sekolah tanpa disertai oleh alasan. Yah, harusnya sih seperti itu. "Lu itu siswa misterius, Elan, bukan siswa berandal. Ya nggak bolos juga kali," respon Asa. Keduanya tengah bersantai di ruang tamu. "Nggak apa-apa, lah," respon Elan menggampangkan, "Gue pengen tau aja juga di sana akan tetap hujan atau tidak kalau gue nggak ada," balasnya. Asa melihat layar gawai. Memeriksa pesan dari Mister Hartadi. "Nggak hujan. Tapi, mendung," beritahunya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN