Badai Mereka (III)

1850 Kata

Pertemuan yang tidak terduga merangkau masa depan lewat titik-titik yang saling menyambung menuju suatu tempat di mana semua akan baik-baik saja. Atau malah sebaliknya? Yah, siapa yang tau juga? ....... Keduanya masuk ke dalam kamar Elan yang memiliki dimensi panjang dan nuansa monokrom. Kamarnya sangat lengang karena hanya ada meja belajar, tempat tidur, lemari, rak dan lemari buku, serta sofa di dekat jendela. Tidak ada begitu banyak barang di sana. Dengan seenaknya Asa langsung rebahan di kasur. Elan duduk dengan pose elegan di atas sofa. Ia topangkan sebelah pipi di pegangan tempatnya duduk. "Jadi, gimana ceritanya?" tanya Elan. "Iya, Dewan Pengurus dan Penanggung Jawab Asrama Merah meminta bantuan gue untuk menghentikan hujan di sana. Katanya mereka sudah berusaha dengan meminta b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN