Bertemu anak remaja SMA yang memuji kemampuan berbahasa Rusianya (bahasa yang terkenal sanhgat sulit dan buat lidah pelafalnya (bahkan pendengarnya) seperti sedang terjepit, keselempet, dan semacam itu) herannya sama sekali tidak membuat perasaan Asa jauh lebih baik. Kalau boleh jujur ada anak "kecil" yang sok kenal dan sok dekat dengannya saat di mana perasaannya sendiri sedang sangat kacau bukan hal yang terlalu menyenangkan. Yang ada ia malah khawatir sampai anak itu mengerti apa yang baru saja ia ucapkan. Kegundahannya. Keberat hatiannya. Acara dimintai sosial media segala lagi. Untuk Asa yang tidak begitu suka berhubungan dengan orang asing (kecuali Elan, uhuk!) hal itu tentu sangat mengganggu. Namun, di saat sama ia juga tidak bisa terang-terangan melakukan penolakan. Seperti... tent
