25

1055 Kata

Leonardo mengepal tangan, senyumnya menghilang. "Dia akan kembali." “Aku percaya padamu!” Ivy tersenyum sambil menepuk pundak Leonardo pelan. Tapi di lorong klinik, Isabella sudah berlari—seperti orang yang baru sadar dia terjebak dalam labirin yang lebih besar dari yang dia kira. Langkah Isabella terhenti mendadak. Sebelum sempat bereaksi, sebuah tangan kekar menarik tubuhnya dengan kasar, membanting punggungnya ke dinding dingin koridor klinik. Napasnya tercekat— Dada yang keras menindihnya, menghalangi semua jalan melarikan diri. Bau familiar—kayu sandalwood dengan sedikit tembakau—membuat jantungnya berdetak kencang. Matanya yang membulat bertemu dengan sorot hijau itu—dingin, tapi membara seperti api yang tertahan. "Kau pikir bisa lari begitu saja, Belle?" suaranya rendah, hanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN