Setibanya di dalam kamar hotel yang begitu luas dengan segala fasilitas lengkap dan mewah. Daania segera menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, matanya menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang tengah membuncah bahagia. Evans menyusul Daania, ia ikut merebahkan tubuhnya di samping sang istri. "Sweety, kalau lapar bilang ya. Biar aku suruh chef memasakkannya untuk kita." Evans pergi tidak hanya berdua, tentu ia memboyong beberapa pelayan dari rumah utama dan seorang chef untuk melayani keduanya selama berada di Paris. Mereke semua pergi bersama-sama dengan menaiki jet pribadi. "Kalau aku masak sendiri boleh tidak, Honey? Aku sudah lama lho, enggak masakin kamu makanan yang kamu suka." "Tidak perlu, Sweety. Mommy berpesan padaku, untuk tidak membiarkan kamu kelelahan selama pergi

