Tanpa terasa, waktu berlalu begitu cepat, kapal kecil yang membawa Daania dan Evans kini telah mengantarkan mereka di Menara Eiffel dengan selamat. Daania semakin bahagia setelah melihat menara yang selama ini sangat ia impikan berdiri menjulang tinggi dengan bangunan yang begitu kokoh di hadapannya, Daania mendongakkan kepalanya untuk melihat ke atas. "Sweety, nanti leher kamu sakit lho, mendongak sampai seperti itu!" ucap Evans menundukkan kembali kepala Daania seperti semula. "Maaf ya, Honey. Aku bangga banget bisa melihat Menara Eiffel dengan jarak yang sedekat ini." Daania mengungkapkan isi hatinya. "Kalau begitu kita masuk ke dalam menara yuk, Boy sudah menunggu kedatangan kita dari tadi, dia sudah marah-marah chat aku." ajakan Evans membuat Daania melongo. "Maksud kamu bagaiman

