Di rumah Alvin begitu ramai, Alvin sudah pusing dengan keuangan semakin menipis, Diana masih santai merayakan ulang tahun Aulia si sepupunya. Alvin mematikan musik dari ruang tengah membuat orang tengah menari-nari. Harus terhenti, termasuk Diana juga. Diana mendecak kesal kepada Alvin dengan sukanya mematikan kesenangan. Diana menyuruh Aulia mengurus teman-temannya dulu. Diana mendekati Alvin, Diana tahu Alvin sedang frustrasi dengan perusahaannya. “Ada apa, sayang?? Kenapa mukanya sedikit kusut, hem?” Diana mengelus d**a Alvin. Alvin menatapnya intens. Di tarik pinggang Diana lebih mendekat, tentu Diana melayani suami bodohnya itu. Nafsu bejatnya tidak pernah puas. “Puaskan aku hari ini, aku butuh sentuhanmu,” jawab Alvin menatapnya seperti elang mendapatkan mangsanya. “Tentu, kamu

