HAPPY READING *** “What?” “Yes, no problem, itu hanya ciuman biasa” ucap Taran. Resti lalu menjauhi diri dari Taran, baginya Taran sangat berbahaya. Namun ketika hendak pergi, ada sebuah tangan menahannya, Resti menoleh memandang Taran. “Kamu mau ke mana?” Tanya Taran. Resti menelan ludah, ia memandang iris mata Taran, “Saya mau ke atas, ketemu ke Kejora,” ucap Resti memberi alasan. “Kejora lagi mandi, kenapa tidak nunggu di bawah saja sama saya,” gumam Taran, sejujurnya Taran masih menginginkan Resti bersamanya di sini. “Saya lebih baik menunggu di kamarnya dari pada bersama kamu,” Resti lalu melepaskan tangannya dari genggaman Taran. “Why?” “Saya nggak suka ada pria yang dengan lancangnya menyentuh saya.” “It was an amazing kiss. You like it too, Resti.” “Resti!” Resti lalu