Menunggu waktu lusa tiba, mereka menjalani hari-hari seperti biasanya. Setelah malam penolakan Sela terhadap anaknya, sejujurnya itu membuat Vivi sakit hati. Bagaimana bisa ada seorang ibu yang dengan sengaja menelantarkan anaknya sendiri. Tetapi, Reno selalu menyakinkan Vivi bahwa semuanya akan baik-baik saja selama mereka ada buat Fura. Bahkan, mungkin jika gadis kecil itu sudah mengerti keadaan, ia mungkin akan lebih menginginkan bersama Vivi daripada Sela. Cuman memang, Vivi berusaha semaksimal mungkin agar gadis kecilnya itu tidak benci pada Sela. Bagaimanapun juga Fura lahir dari rahim Sela. Tapi kenyataannya sangat pahit, Sela semakin menolak kehadiran Fura di dalam hidupnya. Sela lebih asik dengan kehidupannya sendiri tanpa pernah mau diganggu oleh Fura. Sedih, Furaku sayang, Fura

