Pertemuan antara ayah dan anak yang sudah lama terpisah ternyata sangat mengharukan. Tak terasa aku juga ikut menangis melihat mereka berdua. Pak Hen yang semula terlihat marah sekarang sudah lebih tenang. Mungkin karena dia tahu kebenarannya lebih detail hari ini. "Ayah, Ini Ghaziya. Dia istriku." Pak Hen baru mengenalkan namaku pada ayahnya. Pria itu tersenyum. "Nama yang bagus. Aku yakin Hendri pasti tergila-gila padamu." "Terimakasih, senang bertemu dengan Anda." "Sayang, ini lah ayah kandungku. Namanya Dieter. Maaf sekarang kamu tahu aku bukan lahir dari keturunan bangsawan. Bahkan aku bisa disebut anak haram." Ada gurat sedih di matanya. Aku segera menggenggam tangannya. "Dengar, kita tidak bisa memilih dari siapa dan bagaimana kita dilahirkan. Semua bayi lahir tanpa ada dosa

