"Aku mau pulang lagi, Mom, Oma." Setelah bicara lama, aku bangkit berdiri dan mengambil jaketku. "Bocah ini, rumahmu di sini, pulang kemana?" Mommy terlihat kesal. "Ke kosan, Mom. Ntar deh, aku ke sini lagi. Sekalian bawa Pak Hen juga." "Jangan dulu," Oma langsung berhenti ngunyah anggur yang sedang dinikmatinya. "Lah kenapa? Bukannya Oma bilang aku dan Pak Hen boleh tunangan dulu?" "Jangan terburu-buru, Oma mau kamu cari tahu siapa ayahnya Hendri. Agar Oma tenang jika silsilah keluarganya sudah jelas." Aku diam sejenak. "Jadi aku harus tanya ke Pak Hen gitu?" "Bila perlu sih iya, tapi Mom rasa sebaiknya kamu cari tahu tanpa sepengetahuan Hendri." Mom memberikan ide. "Apa perlu Oma pakai orang-orang Oma untuk bantu kamu?" "Jangan! Gak perlu, Oma. Selama masih bisa kutangani, ak