Ucapan mertuaku terus terngiang. Apa benar kemungkinan Pak Hen dalam bahaya? Dan pelakunya Oma? Rasanya aku tidak percaya. Oma sangat hangat dan penyayang. Mana mungkin Oma mau mencelakai orang kan? Mertuaku sudah masuk ke kamar beberapa menit yang lalu. Beliau masuk setelah aku tidak menanggapi sama sekali ucapannya barusan. Aku bingung. Sebenarnya siapa yang berbahaya? Pak Hen ataukah Omaku sendiri? Saat masuk ke kamar, nampak Pak Hen masih tertidur pulas. Saat posisi seperti ini, rasanya sangat tidak mungkin Pak Hen punya hati dipenuhi dendam. Lihat, wajahnya sangat damai. Andai dendam itu hilang, aku tidak akan pernah meninggalkan pria ini. Jujur saja, sikap manisnya selama ini sudah membuatku jatuh hati. Walau aku tahu sekarang bahwa semuanya hanya palsu dan tipuan. "Kamu suka waj