Kesal, sumpah! Malam ini aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Gimana ya, ini agak berbeda. Biasanya Pak Hen tidak pernah bersikap seperti ini. Memang benar semalam aku yang pamit keluar saat ia berganti baju. Tapi kalau dibiarkan di luar cukup lama, rasanya malah seperti dicuekin. Apalagi ini malam pertama kami. Apa mungkin ini karena aku dan Pak Hen sudah pernah tidur bersama? Jadinya dia tidak begitu antusias lagi? Karena banyak berpikir, alhasil aku bergadang. Nangis sih enggak, hanya heran aja gitu. Pengen marah, tapi gak tahu bagaimana aku harus mulai marah padanya. Jam menunjukkan pukul tiga dini hari saat mataku mulai terasa ngantuk. Walau telat, akhirnya aku bisa terlelap. "Pagi, Sayang!" Sebuah kecupan hangat mendarat di pipiku. Aku bergerak pelan lalu perlahan membuka mata.