"Apa yang barusan Anda lakukan?" tanyaku kaku. Sumpah, aku belum bisa menormalkan detak jantungku yang masih blingsatan gak karuan. Pak Hen mengerjap. Mataku melirik jakunnya yang nampak naik turun. Seakan baru sadar apa yang sudah dia lakukan, pria itu mundur lalu duduk kembali di belakang kemudi. "Ekhm, sudah malam, segeralah masuk!" Aku hanya melongo. "Pak, Anda belum menjawab pertanyaan saya lho?" "Anak kecil juga pasti tahu apa yang sudah saya lakukan." Lah, malah berkelit? "Lain kali, jangan gitu lagi, Pak. Saya gak suka dicolong seperti itu." "Sudah malam, Ziya. Kamu mau kena omel ibu kosmu?" Aku hanya mendengus kesal. "Baik, Bos!" ucapku lalu keluar dari mobil. Setelah aku masuk ke area kosan, mobil Pak Hen perlahan menjauh. Aku meraba bibirku. Bahaya nih, si Bos sudah m