Redy tidak menyadari keberadaan Kirana di dalam kafe, pria itu semakin buas memangsa mainan barunya. Kirana hanya meneguk minuman dari dalam gelasnya dengan santai sekali. “Lakukan sesuka hatimu, ah ini bukan hal baru bagiku. Aku tidak perlu marah dengannya, lagi pula dia juga bukan apa-apaku. Atas dasar apa aku melarang dia melakukan hubungan intim dengan wanita lain?” Gumamnya seraya kembali menuang minuman ke dalam gelasnya. Untungnya dia tidak mabuk malam itu jadi Kirana bisa kembali ke kediaman Ali. Ali mendengar suara langkah kaki masuk ke dalam rumah, sejak tadi pria itu duduk di ruangan tengah bersama berkasnya. Melihat Kirana berlalu di depan matanya, Ali meletakkan berkas dari genggaman tangannya ke atas meja. Kirana melangkah mendekatinya, wanita itu berdiri di seberang meja te