“Aku sudah bilang berkali-kali padamu, tidak ada apa-apa di sini.” Kirana menundukkan kepala. “Berhenti bertanya tentang itu, kamu selalu berubah dalam hitungan detik. Kamu membuatku bingung Al, sisi mana yang benar dari dirimu? Sejak awal kamu terus menekankan kalau aku hanyalah pion bagimu, fine. Aku terima semuanya. Bahkan ketika aku serius dan peduli padamu karena masih menganggap dirimu sebagai sahabatku di masa lalu, kamu terus menepis dan kamu berkata aku tidak boleh melewati batasan. Aku terus berusaha memisahkan semuanya agar tidak tertaut denganmu. Anggap saja kita hanya partner, sama seperti yang kamu katakan di awal kita mengikat hubungan palsu ini. Aku akan berusaha untuk tetap profesional.” Tambah Kirana seraya menarik tangannya dari genggaman Ali. “Kamu sungguh-sungguh tida