Keesokan harinya, Ali berpamitan pada Kirana untuk berangkat ke perusahaan. “Kirana, aku berangkat dulu.” Ali mengusap puncak kepala Kirana kemudian bergegas keluar dari dalam kediaman. Kirana berdiri di ambang pintu kediamannya, wanita itu menatap mobil Ali berlalu meninggalkan halaman rumah. Selepas kepergian Ali datang satu mobil berhenti tepat di depan kediaman Kirana. Beberapa pria turun dari mobil tersebut. Mereka hendak menyerbu masuk, Kirana sangat terkejut. “Kenapa ada preman di sini? Siapa mereka! Aku harus bersembunyi!” Kirana segera berlari masuk dan mengunci pintu rumahnya. Sangat kebetulan, para pelayan di kediaman Kirana belum ada yang datang. “Buka pintunya! Braakk! Braakk!” Teriak orang-orang tersebut dari luar rumah Kirana. Kirana dengan tubuh gemetar segera menelep