Hati yang dingin, kedua pasang mata bertukar pandang satu sama lain. Satu rasa menyakitkan tinggal di dalam benak dua manusia dengan dua pemikiran berbeda. “Tidak peduli betapa aku mencintaimu, tidak peduli betapa aku menunjukkan ketulusan dalam hatiku padamu.. bukankah rasa yang kamu punya tetap sama? Aku tidak pernah terlihat dalam pandangan matamu sejak awal. Kedatanganku kamu anggap angin lalu Kirana, padahal seandainya kamu tahu aku serius telah jatuh cinta. Salahkah jika aku memintamu untuk menggenggam jemari tanganku? Walau sekali saja? Jangan memandang orang lain saat kamu memandangku, pandanglah aku seorang, lihatlah dari sisi aku melihat. Sekali saja..aku tidak memintamu untuk mengerti seluruh yang aku rasa, hanya setitik rasa. Dan hatiku ini hanya milikmu, milikmu seorang..” T