Setelah Larasati menyatakan segala hal tentang hubungan dirinya dengan Ali Fabian, Kirana meminta ijin kepada Ali untuk keluar dari dalam ruangan di mana Mamanya Ali dirawat. Kirana berjalan lesu dengan kedua bola mata berkaca-kaca. Dia sangat bimbang sekali, ini sudah proses kehamilannya. Sampai kapanpun tidak ada harapan antara dirinya dengan Ali. “Jika bukan sebuah janji, aku sudah melangkah pergi meninggalkan Ali. Tidak peduli seberapa besar rasa cinta yang kamu simpan untukku. Aku mulai jengah dan lelah. Sejak awal keluargaku memang sudah melangkah ke dalam lumpur. Tubuhku sendiri sudah sangat kotor.” Gumamnya seraya mengukir senyum pahit pada bibirnya. Dia tidak tahu kejutan apa lagi yang sudah menantinya di depan sana. “Aku tidak pernah berharap tentang masa depan yang cerah. Ya, in
